BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Manusia hidup di dunia ini dalam
keadaan buta, buta mata karena meski terlihat dia membuka mata tapi tidak sama
sekali faham apa yang terdaji dengan kenyataan hidup, ini dengan itu kebutaan
itu manusia di latih untuk bisa melihat dan tahu dari mana, apa dan bagaimana
sebenarnya kenyataan hidup ini,untuk bisa mengetahui hakikat hidup yang sebenarnya
manusia membutukan banyak pengarahan, pendidikan mulai dari lahir sampap dia
mati karena pendidikan dalam kehidupan itu tidaklah ada batasnya, maka dari itu
pendidikan itu penting, utnk mengetahui apa tujuan dan akan kemana nanti
nsetelah hidup ini berakhir.
Dalam berpendidikan manusia tidaklah
langsung bisa menangkap apa itu pendidikan yang sebenarnya tapi masih
membutuhkan banyak sistem, teori, dan berbagai banyak macam sarana penting
lainya dalam menuntaskan makna pendidikan dalan kehidupan, dalam berbagai
pendidikan yang ada pastilah mempunyai kurukulum tersendiri untuk bisa
mengetahui rancangan seperti apa pendidikan yang akan di ajarkan dalam
pendidikan itu, dan untuk mempermudah rancangan itu maka di perlukannya sebuah
alat atau media agar nantinya tidak hanya tinggal teori dalam menjalankan
berbagai keinginan dalam dunia pendidikan.
Maka dari itu kami menyusn makalh ini dengan tujuan
untuk membrikan sedikit penjelasan tentang apa itu media dalam pendidikan dan
kenapa harus ada alat, di sini kami akan menjelaskan sedikit banyak tentang
alat itu.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah yang
dimaksud dengan media pendidikan Islam ?
2. Apa saja
bentuk dan jenis media dalam pendidikan Islam ?
3. Apa fungsi
media dalam pendidikan Islam ?
4. Bagaimana
pengaruh media dalam pendidikan Islam ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1.
Untuk
mengetahui yang dimaksud dengan media pendidikan Islam
2.
Untuk
mengetahuibentuk dan jenis media dalam pendidikan Islam
3.
Untuk
mengetahui fungsi media dalam pendidikan Islam
4.
Untuk
mengetahui pengaruh media dalam pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Media Pendidikan
Dari
beberapa literature, tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media
pendidikan, Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan
media pendidikan sebagai sarana pendidikan. Term alat berarti barang
sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari
bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara hafifah berarti perantara
atau pengantar.
Proses pendidikan akan berlangsung
dengan bantuan dari alat pendidikan. Baik buruknya alat pendidikan. Dalam
dunia modern sekarang ini, persoalan alat pendidikan telah menjadi kajian
tersendiri, baik tingkat S-1 maupun S-2 di lembaga pendidikan yang
memproduksi tenaga kependidikan dalam Jurusan Teknologi Pendidikan.
Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru/pendidik
dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Langeveld mengartikan alat
pendidikan sebagai suatu perbuatan atau situasi yang dengan sengaja
diadakan untuk mencapai suatu tujuan dalam pendidikan ( Wens Tanlain,
1992 : 52 ).
B.Suryo
Subroto ( 1990: 29) mengartikan alat pendidikan sebagai sesuatu yang
dapat dipergunakan oleh pendidik yang telah dirumuskan, baik tujuan
nasional, institusional maupun instruksional
Gegne
menyebutkan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Sementara Brigs mendefinisikan media sebagai salah satu bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.
Selanjutnya yang dimaksud dengan alat/media pendidikan Islam disini adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh unuk menya,paikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik agar terwujud keperibadian muslim.
Sementara Brigs mendefinisikan media sebagai salah satu bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan.
Selanjutnya yang dimaksud dengan alat/media pendidikan Islam disini adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh unuk menya,paikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik agar terwujud keperibadian muslim.
Dalam
pengertia yang luas media pendidikan adalah semua yang di gunakan guru dan
murid dalam proses pendidikan ini mencakup perangkat keras dan perangkat lunak
perangkat kelas misalnya gedung sekolah, dan alat alboratorium, perangkat lunak
umpamanya kurikulum metode dan administrasi pendidikan.[1]
Dari
penertia di atas dapat di simpulkan bahwa Alat pendidikan Islam yaitu segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencpai tujuan pendidikan Islam,dengan
demikian maka alat ini mencangkup apa saja yang sfapat digunakan dan mempunyai
peranan penting sebab alat/media dapat digunakan utuk menuntun atau membumbing
anak dalalm masa pertumbuhannya agar kelak menjadi kepribadian muslimyang
diridhoi oleh Allah.
B.
Bentuk-bentuk
dan jenis Alat Pendidikan Islam
Pendidikan sebagai suatu sistem,
terdiri atas berbagai komponen yang masing-masing saling berkaitan dan
berhubungan,untuk mencapai keberhasilan pendidikan, sesuai dengan yang telah
diprogramkan. Dengan demikian setiap komponen memiliki sifat saling tergantung
sesamanya. Keselarasan antar komponen ini akan menopang keberhasilan pencapaian
tujuan pendidikan.
Salah satu diantara komponen
tersebut adalah alat pendidikan. Zuhairini menyebut, alat pendidikan sebagai
segala sesuatu yang bisa menunjang kelancaran pendidikan ( Zuhairini:181 ).
Alat pendidikan dapat berbentuk tindakan, perbuatan, situasi atau benda, yang
dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan.luas. termasuk alat
yang berupa benda maupun yang bukan benda. Alat pendidikan yang berupa benda
seperti ruangan kelas, perlengkapan belajar dan lain sejenisnya. Alat ini biasa
disebut sebagai alat peraga. Sedangkan yang bukan berupa benda dapat berupa
situasi, pergaulan, perbuatan, teladan, nasihat, bimbingan, contoh, teguran,
anjuran, ganjaran, perintah, tugas, ancaman maupun hukuman yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.[2]
Untuk mencapai tujuan
pendidikan,tentunya dari sekian banyak alat pendidikan itu dapat dipilih secara
selektif diantara yang paling serasi dan efektif untuk digunakan dalam mendidik
anak. Untuk menanamkan agar peserta didik terbiasa hidup bersih, mungkin
teladan dan bimbingan merupakan alat pendidikan yang efektif. Kemudian untuk
memacu prestasi atau motivasi belajar, maka alat pendidikan yang dinilai efektif
adalah ganjaran. Nilai rapor merupakan salah satu bentuk ganjaran yang dikenal
dalam dunia pendidikan.
Dalam pendidikan Islam alat
pendidikan yang paling diutamakan adalah teladan. Baik orang tua maupun guru
diwajibkan untuk menempatkan dirinya sebagai sosok teladan bagi putra-putri dan
peserta didik. Sejalan dengan hal itu maka pendidikan Islam menempatkan
Rasulullah SAW. Sebagai sosok teladan utamanya, sebagaimana dinyatakan
oleh Al-Qur’an ( laqad kana laqum fi Rasul Allah uswat hasanah)
Bagi para pendidik,sosok kehidupan dan perilaku beliau senantiasa dijadikan
acuan dalam
mendidik.
Beberapa ahli pendidikan Islam menyebut bahwa alat pendidikan
Islam jauh lebih banyak dibandingkan dengan alat pendidikan
lainnya. Alat-alat yang dapat dipakai oleh pendidik/guru pendidikan Islam
menyangkut hal yang kongkret dan abstrak, yang yang disediakan
langsung oleh guru dan sekolah, maupun yang langsung ada ditengah
kehidupan masyarakat seperti alam dan berbagai fenomena yang
terjadi atasnya.
Dari sekian banyak alat pendidikan Islam yang yang dapat dijadikan sarana penunjang
pelaksanaan pendidikan Islam, para ahli pendidikan menyimpulkannya
menjadi tiga sarana . Tiga sarana dimaksud adalah:
- Alat pengajaran agama yang disediakan oleh guru atau lembaga pendidikan Islam.
- Alat pendidikan agama yang langsung, seperti alam dan fenomena kealaman
- Alat pendidikan yang tidak langsung
Ditinjau dari segi wujudnya , alat pendidikan Islam dapat dibagi menjadi
beberapa macam. Macam-macam alat-alat pendidikan dilihat dari segi wujudnya ini
dapat dibagi menjadi:
- Wujud yang terbentuk dalam perbuatan pendidik ( sering juga disebut software). Wujud sarana yang demikian ini mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman, ancaman dan hukuman yang diberikan atau dipertunjukkan oleh guru/atau pendidik kepada muridnya.
- Benda-benda fisik yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pendidikan ( disebut hardware ). Wujud sarana/alat pendidikan Islam yang demikian mencakup: meja-kursi belajar, papan tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, dan lainnya (Wens Tanlain,dkk,1992: 52)
Sumber rujukan utama terhadap kedua jenis alat
pendidikan ini, ialah kitab-kitab fiqh yang memuat syarat-syarat rukun
Islam, yaitu peraturan-peraturan Tuhan yang harus dilaksanakan untuk kebahagian
hidup manusia baik dunia maupun diakhirat. Sumber-sumber fiqh dimaksudkan
adalah :Qur’an, Hadist, Ijma’, dan Qiyas[3].
Adapun Sutari
Imam Barnadib mengemukakan bahwa alat pendidikan ialah tindakan atau perbutan
atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Alat
pendidikan ternyata mencangkup pengertian yang luas. Yang termasuk didalamnya
berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Alat ini
disebut juga dengan alat peraga. Sedangkan yang merupakan alat bukan benda
ialah dapat berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran,
anjuran serta tugas ancaman maupun hikuman.
Media
pendidikan/alat pendidikan yang bersifat non materi memiliki sifat yang abstrak
dan hanya dapat diwujudkan melalui perbuatan dan tingkah laku seorang pendidik
terhadap anak didiknya. Diantar media dan sumber belajar yang termasuk kedalam
katagori ini adalah : keteladanan, perintah,tingkah laku, ganjaran dan hukuman.
1.
Keteladanan
Pada umumnya
manusia memerlukan figure ( sosok) identidikasi yang dapat membimbing manusia
kearah kebenaran untuk memenuhi keinginan tersebut, untuk itu Alla¬h mengutus
Muhammad menjadi tauladan bagi manusia dan wajib diikuti oleh umatnya. Untuk
menjadi sosok yang ditauladani, Allah menmerintahkan manusia termasuk pendidik
selakau khalifah fial-ardh mengerjakan perintah Allah dan Rasul sebelum
mengajarkannya kepada ornag yang akan dipimpin. Rasullulah bersabda :
Artinya;
“Perhatikanlah anak-anak kamu dan bentuklah budi pekertinya sebaik-baiknya”.
Artinya;
“Perhatikanlah anak-anak kamu dan bentuklah budi pekertinya sebaik-baiknya”.
2.
Perintah dan
Larangan
Seorang
muslim diberi oleh Allah tugas dan tanggungjawab melaksanakan peserta didikan
“amar ma’ruf nahi munkar”. Amar ma’ruf nahi munkar merupsksn alat / media dalam
pendidikan. Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melaksanakan
sesuatu.
Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik sendiri menaati peraturan-peraturan, atau apa yang dilakukan sipendidik sudah dimiliki atau menjadi pedoman pula bagi hidup si pendidik.
Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik sendiri menaati peraturan-peraturan, atau apa yang dilakukan sipendidik sudah dimiliki atau menjadi pedoman pula bagi hidup si pendidik.
Sementara
larangan dikeluarkan apabila si peserta didik melakukan sesuatu yang tidak baik
atau membahayakan dirinya.larangan sebenarnya sama dengan perintah. Kalau
perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka
larngan adalah keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan
3.
Ganjaran dan
Hukuman
Maksud
ganjaran dalam konteks ini adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan(
penghargaan) dan dijadikan sebuah hadiah bagi peserta didik yang berprestasi,
baik dalam belajar maupun sikap prilaku. Pendidik dalam pendidikan Islam yang
tidak memberikan ganjaran kepada peserta didik yang telah memperoleh prestasi
sebagai hasila belajar, maka dapat diartikan secara implsit bahwa pendidik
belum memanfaatkan alat pengajaran seoptimalnya.
4. Hukuman
4. Hukuman
Selain
ganjaran, hukuman juga merupakan alat / media pendidkan. Dalam Islam hukuman
disebut dengan iqab. Abdurahman an-nahkawi menyebutkan bahwa tahrib yang
berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman karena melakukan sesuatu yang
dilarang.
Sejak dahulu, hukuman dianggap sebagai alat/media yang istimewa kedudukannya, sehingga hukuman itu diterapkan tidak hanya dibidang pengadilan raja, tetapi juga diterapkan pada semua bidang, termasuk bidang pendidikan.
Sejak dahulu, hukuman dianggap sebagai alat/media yang istimewa kedudukannya, sehingga hukuman itu diterapkan tidak hanya dibidang pengadilan raja, tetapi juga diterapkan pada semua bidang, termasuk bidang pendidikan.
Menurut
alghazali alat tersebut di bagi dua bagian yaitu:[4]
1.
Alat
pendidikan preventif
a.
Anjuran dan
perintah
Sewatu
anak-anaktelah mencapai usia tamyis atau mampu menmbedakan sesuatu maka hendaklah
ia tidak di berkan kesempatan untuk meninggalkan bersuci dan sholat serta ia
juga di perintahkan berpuasa pada sebagian hari-hari bulan romadhan.
b.
Larangan
Dan ia di
larang sama-sekali bersumpah baik yang benar maupun yang palsu , agar ia tidak
membiasakan bersumpah di waktu ia masih kecil.
c.
Disiplin
Dan
sebaiknya anak-anak di biasakan tidak meludah di tempat duduknya tidak membuang
ingus dan menguap di hadapan orang lain serta tidak membelakangi lainnya.
2.
Alat
pendidikan kuratif
a.
Peringatan
Awas setelah
ini jangan kau lakukan perbuatan semacam ini lagi, jika engkau berbuat demikian
lai, maka rahasiamu akan di beritahukan orang banyak,”
b.
Teguran
Dan
janganlah memperbanyak kata dalam menegur anak setiap kali, karena yang
demikian itu akan menyebabkan anak berbuat remah mendengar celaan, akan
mengangangap mudah melakukan keburukan, dan perkataan itu tidak akan meraasap
dalam hatinya”
c.
Sindiran
“adlah
termasuk cara-caramengajar yang halus bahwa seoran guru mencegah murid dari
perbuatan yang buruk dengan cara sindiran sedapat mungki jangan dengan cara
terus terang, dengan cara kasih saying dan halus, jangan dengan cara mencelah.
d.
Ganjaran
Ganjaran
sebagai salah satu alat pendidikan yang di berikan kepada murid sebagai imbalan
terhadap prestasi yang di capainya. Dengan ganjaran ini di harapkan anak
terangsang dan bisa dengan tingkah laku yang baik.
Menurut
alghazali ganjaran itu ada tiga macam.
a. Penghormatan (penghargaan) baik
berupa kat-kata maupun isyarat
b. Hadiyah
ganjaran yang berupa pemberian sesuatu materi yang bertujuan untuk
mengembirakan anak,
c. Pujian di
hadapan orang banyak, ganjaran yang berupa pujian ini dapatdi berikan dihadapan
teman-teman sekelas satu sekolah atah dihadapan teman-teman dan orang tua/wali
murid,
C.
Fungsi Media
Pendidikan
Ditinjau dari segi fungsinya, alat
pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa fungsi.Fungsi-fungsi alat pendidikan
dimaksud adalah:
3.
Pembagian
jenis pertama
Alat pendidikan Islam jenis pertama berfungsi sebagai
perlengkapan pendidikan dan alat pembantu dalam mempermudah usaha pencapaian
tujuan pendidikan ( ditinjau dari pandangan yang lebih dinamis.
4.
Pembagian
jenis kedua
Alat pendidikan yang disesuaikan dengan
taraf-taraf perkembangan tertentu yang terjadi pada anak, dilihat dari
sukar dan mudahnya atau “diterima” nya alat pendidikan oleh anak di lihat dari
fungsi ini, maka alat-alat dapat dibagi atas:
a .
Alat-alat
pendidikan yang memberi perlengkapan untuk kecakapan tertentu kepada anak didik
seperti transformasi pengetahuan dan hafalan. Alat-alat pendidikan ini dapat
pula disebut dengan alat-alat pembiasaan.
b. Alat-alat
pendidikan yang berfungsi untuk memberi pengertian, membentuk sikap,minat, dan
cara-cara berfikir yang harus dilakukan oleh anak didik berdasarkan berbagai
materi pendidikan yang telah ditetapkan.
c.
Alat-alat
pendidikan yang membawa anak didik keheningan batin, kepercayaan diri
sepenuhnya kepada Allah, yang menciptakan manusia dan alam serta seluruh
makhluk yang ada didalamnya.
5.
Pembagian
jenis ketiga
Alat-alat pendidikan
Islam jenis ketiga ini dapat dibagi atas:
a.
Alat-alat
langsung: yaitu alat-alat yang bersifat menganjurkan sejalan dengan maksud
usaha yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pendidikan.
b. Alat-alat
tidak langsung: yaitu alat- alat yang berfungsi pencegahan dan pembasmian
terhadap hal-hal yang bertentangan dengan maksud dan usaha yang diinginkan dari
pelaksanaan pendidikan Islam.
6.
Pembagian
jenis keempat
Alat pendidikan jenis keempat adalah jenis alat yang mengharuskan anak
didik dan pendidik, sebagai alat-alat pendidikan yang paling penting dan paling
bertanggung jawab.( Ahmad D.Marimba, 1989: 50-55).
Alat pendidikan yang dapat dipergunakan dalam
pelaksanaan pendidikan agama dapat dibedakan menjadi beberapa macam.Alat-alat
dimaksud adalah[5]:
1. Alat-alat
Pengajaran Klasikal
Alat pengajaran klasikal adalah alat-alat pengajaran
yang digunakan guru bersama dengan murid. Sebagai contohnya papan tulis, kapur,
tempat shalat, dan tempat ibadah lainnya.
2. Alat
Pengajaran Individual
Alat Pengajaran Individual adalah alat-alat pengajaran
yang dimiliki oleh masing-masing murid dan masing-masing guru. Contoh
alat pengajaran ini adalah: Alat-alat tulis, buku pelajaran untuk murid,
buku-buku pegangan, buku-buku persiapan guru, dan lainnya.
3. Alat
Peraga
Alat Peraga adalah alat pengajaran yang berfungsi
untuk memperjelas atau memberi gambaran yang kongkret tentang hal-hal yang
dianjurkan dan dilarang dalam materi pendidikan Islam.
Penggunaan alat pendidikan berupa tindakan pendidikan
akan tampak dalam bentuk tindakan yang bersumber pada kewibaan pendidik. Hal
ini akan terlihat dari:
1. Teladan
Teladan
ialah tindakan pendidik yang sengaja untuk ditiru oleh anak didik. Teladan
merupakan alat pendidikan yang utama, sebab terikat erat dalam pergaulan dan
berlangsung secara wajar.
2. Perintah
. Perintah adalah tindakan pendidik menyuruh
anak didik melakukan sesuatu yang diharapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Perintah ini lahir dari pemahaman pendidik terhadap keadaan anak didik dan niat
untuk membantu anak didik.
3. Larangan
Larangan
ialah tindakan pendidik menyuruh anak didik untuk tidak melakukan atau
menghindari tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan pendidikan tertentu.
4. Pujian dan
hadiah
Pujian dan hadiah ialah tindakan pendidik yang
berfungsi memperkuat penguasaan tujuan pendidikan tertentu yang telah dicapai
oleh anak didik.
5. Teguran
Teguran merupakan tindakan pendidik untuk mengoreksi
pencapaian tujuan pendidikan oleh anak didik.
6. Ancaman
Ancaman ialah tindakan pendidik mengoreksi secara
keras tingkah laku anak didik yang tidak diharapkan, dan disertai perjanjian jika
terulang lagi akan diberi hukuman. Ancaman merupakan kelanjutan dari teguran.
Ancaman lazimnya menimbulkan ketakutan dan menimbulkan kemungkinan anak didik
menerima karena takut atau anak didik menolak karena tidak mau dipaksa.
7. Hukuman
Hukuman merupakan alat pendidikan yang istimewa, sebab
membuat anak didik menderita. Hukuman ialah tindakan pendidik terhadap anak
didik karena melakukan kesalahan, dan dilakukan agar anak didik tidak
lagi melakukannya.
Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa kegunan media pendidikan itu adalah :
1.
mampu
mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelasmateri pelajaran yang sulit
2.
mampu
mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup
( menarik)
( menarik)
3.
merangsang
anak untuk bekerja dan menggerakan naluri kecintaan, melatih belajar dan
menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
4.
membantu
pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat memperhatikan dan memikirkan suatu
pelajaran
5.
menimbulkan
kekuatan perhatian ( ingatan), mempertajam indra memperhalus perasaan dan cepat
belajar.
D.
Prinsip-prinsip
dari Media Pemdidikan Islam
Apabila umat
Islam mau mempelajari pelaksanaan pendidikan Islam sejak zaman silam sampai
sekarang ini, tentunya para pendidik itu telah mempergunakan media pendidikan
Islam yang bermacam-macam, walaupun diakui alat/media yang digunakan ada
kekurangannya.
Oleh karena itu alat/ media pendidikan ini harus searah dengan Al-Qur’an dan as-sunnah, tidak boleh bertentangan dengan Al¬-Qur’an dan as¬sunnah.
Prinsip-prinsip yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan atau penggalian kesejahteraan manusia didunia yaitu :Sabda Rasul
Oleh karena itu alat/ media pendidikan ini harus searah dengan Al-Qur’an dan as-sunnah, tidak boleh bertentangan dengan Al¬-Qur’an dan as¬sunnah.
Prinsip-prinsip yang dapat dijadikan dasar dalam pengembangan atau penggalian kesejahteraan manusia didunia yaitu :Sabda Rasul
Artinya “ Mudahkanlah,
jangan engkau persuli, berilah kabar-kabar yang menggembirakan dan jangan
sekali-kali engkau memberikan kabar-kabar yang menyusahkan sehingga merka lari
menjauhkan diri darimu, saling ta’atlah kamu dan jangan berselisih yang dapat
merenggangkan kamu. ( Al-Hadits ).
Dari hadits
ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam menyelenggarakan kegiatan untuk kesejahteraan
hidup manusia termasuk didalamnya penyelenggaraan media pendidikan Islam harus
mendasarkan kepada prinsip.
1.
Memudahkan
dan tidak mempersulit
2.
Menggembirakan
dan tidak menyusahkan
3.
Dalam
memutuskan segala sesuatu hendaknya selalau memiliki kesatuan pandangan dan
tidak berselisih paham yang dapat membawa pertentangan bahkan pertengkaran.
E.
Pengaruh
Media Dalam Pendidikan Islam
Dalam
pendidikan Islam, alat /media jelas diperlukan. Sebab,alat/media pengajaran
mempunyai peran yang besar dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pendidikanyang diinginkan. Terdapat pendapat beberapa para ahli pendidikan
mengenai manfaat atau kegunaan dari alat/media dalam pendidikan.
Yusuf Hadi Miraso dkk, umpamanya menyatakan bahwa alat/media berupa benda dalam pendidikan memiliki nilai-nilai praktis edukatif yang meliputi :
Yusuf Hadi Miraso dkk, umpamanya menyatakan bahwa alat/media berupa benda dalam pendidikan memiliki nilai-nilai praktis edukatif yang meliputi :
1.
membuat
konsep abstrak menjadi konkret
2.
membawa
objek yang sukar didapat dalam lingkunagan belajar siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar