By. MUHAMMAD NAMBIN LUBIS DAN PAI-1
A. PENDAHULUAN
B. ISLAM
Secara etimologi (bahasa) kata islam
itu berasal dari bahasa arab yaitu dari kata aslama yang diambil dari piil madi yakni salima yang berarti salamat, sentosa, menyerahkan diri, tunduk,
patuh, dan taat lahir dan bathin.[1]
Ibni Zakiah dalam kitab Mu’zam al-Maqais
fi al-Lughah di jelaskan bahwa suatu kata yang asalnya terdiri dari huruf sin, lam, mim, mengandung arti sehat dan
afiat, lahir dan bathin. Seseorang yang bersikap sebagaimana yang dimaksud
dengan pengertian bahasa tersebut dengan muslim yaitu orang yang telah
mengatakan dirinya patuh dan tunduk kepada Allah Swt.[2]
Sedangkan Sidi Gazalba berpendapat
bahwa secara bahasa kata Islam ialah kata jadian arab. Asalnya dari kata jadi
juga yaitu aslama yang akar katanya
ialah salima yang berarti sejahtera, tidak b ercela, tidak bercacat. Dari kata
itu terjadi kata masdar yakni salamat yang dalam bahasa Indonesia menjadi
selamat, seterusnya salm dan silm yang berarti kedamaian,
kesejahteraan, kepatuhan penyerahan diri kepada Tuhan.[3]
Kata salm dapat di jumpai dalam ucapan assalamu’alaikum, yang artinya sejahtera atas kamu. Orang Islam
bila bertemu satu sama lainnya tidak mengucapkan selamat pagi atau selamat
malam, melainkan mendoakan salam atau kesejahteraan bagi orang yang di
jumpainya. Sejahtera berarti aman dan makmur, senang dan tentram, terpelihara
dari bencana, kesusahan, dan lainnya.[4]
Sedangkan secara terminologi Islam
dapat di pahami dari dua sisi. Pertama, Islam adalah agama yang
diwahyukan Allah Swt. Kepada Rasul-Nya untuk mengesakan-Nya. Kedua, Islam
agam yang ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui Rasul
Muhammad Saw.[5]
Pengertian pertama mengandung makna bahwa Islam adalah agama Universal yang
ditujukan kepada seluruh umat manusia untuk semua waktu dan tempat. Sementara
pengertian yang kedua khusus untuk agama yang diturunkan melalui Nabi Muhammad
Saw. Agama Islam dalam pengertian ini bersifat universal juga karena ditujukan
kepada seluruh umat manusia dan untuk semua waktu dan tempat. Perbedaannya
adalah bahwa pengertian yang pertama jika dilihat dari segi waktu maka ia
berlaku pada zaman dahulu, sekarang, dan akan dating. Sedangkan pengertian
kedua yaitu, waktu dahulu di masa Nabi Saw, waktu sekarang, dan waktu yang akan
datang.[6]
Dari kedua pengertian di atas,
sebenarnya bukan bertentangan tetapi malah menjadi keistimewaan Islam itu
sendiri, karena kesesuaiannya dengan latar belakang dan sisi pandangnya. Yang
pertama menganut sisi pandang Tauhid oriented. Sedangkan kedua mengarah pada
sisi pandang Syari’ah oriented. Nabi dan Rasul terdahulu dipandang sebagai
Islam karena sistem Tauhidnya sama dengan sistem Tauhid Nabi Saw. Sementara
sistem syari’atnya berbeda karena sesuai dengan perkembangan peradaban umat
manusia di dunia. Dari sisi peradaban ini, maka syari’at Islam yang dibawa
Muhammad adalah sistem syari’at yang open oriented. Artinya bahwa sari’at Islam
dapat berdialog dengan segala peradaban umat manusia sampai hari kiamat.[7]
Harun Nasution mengemukakan bahwa
Islam adalah ahama yanh diwahyukan Allah Swt. Kepada Rasul-Nya Muhammad Saw.
Untuk mengesakan-Nya. Dan Islam juga agama yang ajaran-ajarannya di wahyukan
Allah kepada manusia melalui Rasulullah.[8]
Dan orang yang melakukan aslamaatau
masuk Islam di namakan muslim, berarti taat dan berserah diri kepada Allah. Di
lihat dari segi ini Islam ialah taat dan berserah diri kepada Allah secara
menyeluruh. Dalam pengertian ini penamaan muslim bukan hanya teruntuk bagi
orang-orang Islam saja, tetapi juga bagi tiap makhluk yang taat dan berserah
diri kepada Allah.[9]
Mengenai Islam sebagai ajaran yang
di anut oleh Nabi Ibrahim dan Nabi-nabi sebelumnya dinyatakan dalam al-Qur’an,
antara lain dalam surah al-Baqarah ayat 132 yaitu:
………………………………………………………………………………………………………
Artinya:
Nabi Ibrahim………………memeluk agama Islam”.[10]
Pengakuan Nabi Yusuf putra Nabi
Ya’kub dalam sebuah doanya yangh membuktikan bahwa ia memeluk agama Islam.
Al-Qur’an mendokumentasikan hal itu dalam sebuah ayat dalam surah Yusuf ayat
101 yaitu:
………………………………………………………………………………………………………
Artinya:
Ya Tuhanku, ………………………dengan orang-orang yang saleh”.[11]
Islam juga adalah agama yang di bawa
Nabi Isa, seperti yang di jelaskan dalam ayat berikut:
………………………………………………………………………………………………………
Artinya:
Maka ketika Nabi Isa mengetahui……………………………..adalah orang-orang muslim.[12]
Kendati
pun demikian, tidak sama persis antara Islam yang dibawa Nabi Muhammad dengan
Islam yang dibawa oleh Nabi-nabi sebelumnya. Islam sebelum Muhammad bersifat
local atau nasional, ia hanya untuk kepentingan bangsa atau daerah tertentu dan
priodenya juga terbatas. Meskipun disebut Islam ia hanya terfokus terhadap
misinya saja, yaitu membawa keselamatan, kedamaian, dan seterusnya, bukan
menunjukkan nama suatu agama secara sempurna. Islam senagai agama yang sempurna
baru digunakan pada masa Nabi Muhammad Saw.[13]
Ini dapat dipahami dari ayat berikut ini:
………………………………………………………………………………………
Artinya:
“Pada hari ini…………..Islam senagai agamamu…”.[14]
Juga
di ayat lain:
……………………………………………………………………………………
Artinya:
“Sesungguhnya………………ialah Islam…”.[15]
………………………………………………………………………………………….
Artinya:
“Barangsiapa…………………………………..yang merugi”.[16]
Agama
Islam yang dibawa oleh Muhammad Saw. itu tetap berlaku untuk agama masa lalu,
sekarang, akan dating dan berlaku pula untuk semua umat manusia.[17]
Ini dapat dipahami dari ayat yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad Saw. diutus
untuk sekalian alam, yaitu sebagai berikut:
………………………………………………………………………………………..
Artinya:
“… Kami tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat bagi sekalian
alam”.[18]
Dari
ayat tersebut memberi pengertian bahwa tugas Nabi Muhammad adalah membawa
rahnat bagi sekalian alam. Di antara makana dari rahnat dala ayat tersebut
memiliki makna risalah atau ajaran agama. Jelasnya, bahwa risalah Isam
mendatangkan rahmat bagi sekalian alam, dan kedatangan Islam itu sendiri ke
dunia ini bukan untuk menimbulkan bencana dan malapetaka, akan tetapi untuk
keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan lahit dan bathin bagi seluruh umat
manusia baik secara individual maupun sosial.
Islam
telah megengkat derajat manusia dari lembah keginaan menjadi kemuliaan, member
petunjuk yang baik bagi manusia, membebaskan manusia dari segala bentuk
kezaliman dan memerdekakan manusia dari krisis rohani dan materi. Ringkasnya
Islam membawa manusia menuju kehidupan yang bahagia lahot dan bathin, dunia dan
akhirat.[19]
[1] Baharuddin dan Ali Buyung,
Metode Studi Islam, ( Bandung: Ciptapustaka, 2005), hlm. 22
[2] Ibid., hlm. 22-23
[3] Sidi Gazalba, Ilmu,
Filsafat dan Islam tentang Manusia dan Agama, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1992),
hlm. 121
[4] Ibid.
[5] Baharuddin dan Ali Buyung, Op. Cit.,
hlm. 23
[6] Ibid., hlm. 23-24
[7] Ibid.
[8] Harun Nasution, Islam di Tinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta: Universitas
Indonesia Press, 1997), hlm. 50
[9] Sid Gazalba, Op. Cit., hlm. 121
[10] al-Qur’an Surah
al-Baqarah/ 2:132
[11] al-Qur’an Surah Yusuf/
12:101
[12] al-Qur’an Surah Ali
Imran/ 3:52
[13] Baharuddin, Ali Buyung, Op. Cit., hlm. 26
[14] al-Qur’an Surah al-Maidah/
5:3
[15] al-Qur’an Surah Ali
Imran/ 3:19
[16] al-Qur’an Surah Ali
Imran/ 3:85
[17] Baharuddin, Ali Buyung, Op. Cit., hlm. 27
[18] al-Qur’an surah
al-Anbiya/ 21: 107
[19] Ibid., hlm. 27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar