Jumat, 06 Maret 2020

LAPORAN KKL STAIN PADANGSIDIMPUAN KAB. PALAS 2013

LAPORAN KKL MHD. NAMBIN LUBIS


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Tugas pokok setiap mahasiswa yang menjalani perkuliahan di kampus  Negeri maupun Swasta disebut dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Setiap Perguruan Tinggi mempunyai Tri Dharma yang berisikan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang wajib dilaksanakan khususnya mahasiswa STAIN Padangsidimpuan.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini memiliki n




ilai bobot 4 SKS dan ini merupakan kegiatan rutinitas tahunan dan bersifat intra kurikuler dan juga merupakan salah satu persyaratan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan sarajan S.1 (Strata Satu), KKL merupakan langkah awal bagi setiap mahasiswa dalam mengembangkan dan mengaplikasikan seluruh ilmu pengetahuan yang dimiliki juga bermanfaat untuk melatih kemampuan menelaah problema dan potensi masyarakat dan mamampu menemukan solusi terhadap problematika yang ada pada masyarakat di lokasi KKL.
Selama pelaksanaan KKL angkatan ke- XXXVIII tahun 2013 berlangsung tanggal 27 Juni sampai 31 Agustus 2013 dengan waktu lebih kurang 2 bulan, tentu banyak kendala-kendala atau problematika yang dihadapi selama berada di lokasi KKL. Dan disini saya akan mendeskripsikan atau menjelaskan pada Bab-Bab berikutnya secara terperinci.

B.       Gambaran Umum Desa/ Lokasi KKL
1.    Letak Geografis
Dari segi geografis, Desa Ganal termasuk bagian Kecamatan Huristak. Desa ini mempunyai luas daerah berkisar 700 Ha yang terdiri dari  pemukiman/perkampungan sekitar 10 Ha, luas pertanian/persawahan sekitar 200 Ha dan luas perkebunan sekitar 490 Ha . Sarana transfortasi darat yang menuju Desa Ganal mudah untuk ditempuh karena jalan menuju lokasi bisa dilalui dari Pasar Binanga Kecamatan Barumun Tengah menuju desa Aek Tunjang.
Desa Ganal merupakan desa yang tertinggal karena jauh dari pusat kecamatan Huristak. Untuk menuju pusat perekonomian dan pemerintahan kecamatan Huristak membutuhkan waktu tempuh 30 menit. Akan tetapi desa ini lebih dekat dengan pusat perekonomian dan pemerintahan yang ada di kecamatan Barumun Tengah.
Dari kota Padangsidimpuan menuju desa Ganal memakan waktu tempuh sekitar 3 jam perjalanan menggunakan angkutan umum. Desa Ganal berbatasan dengan wilayah:
·         Sebelah Timur berbatas dengan Desa Bulu Cina.
·         Sebelah Tenggara berbatas dengan Desa PP Makmur.
·         Sebelah Selatan  berbatas dengan Desa Aek Tunjang.
·         Sebelah Barat berbatas dengan Sei Aek Barumun.
·         Sebelah Utara berbatas dengan Sei Aek Barumun.

2.    Kondisi Demografis
Berdasarkan sensus  penduduk dan pengamatan yang kami lakukan, jumlah Kepala Keluarga (KK)  yang  ada di desa Ganal berkisar 160 KK. Masyarakat desa Ganal memiliki profesi pekerjaan, pendidikan dan ekonomi yang bervariasi.
Pekerjaan yang mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan nafkah keluarganya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat tersebut. Pada umumnya, kebanyakan masyarakat berprofesi sebagai petani, baik petani karet, kelapa sawit, bersawah dll. Ada juga masyarakat desa Ganal yang memiliki profesi sebagai  pedagang, pegawai Negeri Sipil, wiraswasta dan lain-lain. 
Perbedaan pekerjaan, pendidikan serta ekonomi masyarakat tidak membedakan kepercayaan mereka. Seluruh masyarakat desa Ganal memiliki kepercayaan dan memeluk agama yang sama yaitu Islam. Menurut pengamatan yang kami lakukan, masyarakat desa Ganal secara menyeluruh menganut pemahaman Nahdhatul Ulama, walaupun ada sebahagian kecil dari masyarakat yang menggunakan pemahaman Muhammadiyah. Akan tetapi pemahaman yang berbeda itu tidak berpengaruh sedikit pun terhadap persatuan dan kesatuan serta kekompakan masyarakat.
Kemajuan dan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan  di desa Ganal sudah memadai. Semua ini dibuktikan dengan kemauan dan semangat masyarakat untuk mendapatkan pendidikan lanjut. Untuk melanjutkan pendikikan, masyarakat desa Ganal harus pergi keluar desa menuju desa-desa tetangga baik yang masih  termasuk kedalam pemerintahan Kecamatan Huristak maupun yang lainnya. Karena Lembaga pendidikan di Desa Ganal tidak lengkap. Lembaga pendidikan yang ada di desa ini hanayalah tingkat Sekolah Dasar saja.
Bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan menuju tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs) harus pergi keluar dari desa walaupun tidak terlalu jauh. Begitu juga halnya dengan melanjut ke Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Madrasah Aliyah (MA).
Walaupun minimnya fasilitas pendidikan yang ada di desa Ganal tidak melemahkan semangat belajar anak-anak di desa ini. Tidak sedikit pelajar-pelajar dari desa Ganal menimba ilmu di Pondok Pesantren yang ada diluar Kabupaten Padang Lawas.
Persatuan dan kekompakan masyarakat desa Ganal dapat dinilai dari sarana prasarana tempat ibadah yang merupakan pusat aktivitas keagamaan masyarakat di desa Ganal hanya ada 1 masjid saja. Sehingga segala aktivitas keagamaan terfokus pada satu tempat yaitu masjid. Walaupun masjid hanya satu, akan tetapi bangunannya sangat megah. Saat ini masjid desa Ganal yang diberi nama Al-Babussalam sedang dalam pembangunan. Semua bangunan masjid itu adalah hasil keringat masyarakat desa tersebut.
Sarana dan prasarana yang ada di desa Ganal belum begitu memadai. Karena kantor kepala desa yang selama ini digunakan sebagai tempat pelaksanaan administrasi desa sudah dialih fungsikan menjadi tempat tinggal Bidan Desa. Samapai saat ini pelaksanaan administrasi pemerintahan desa Ganal dilakukan dirumah Kepala desa. Balai desa yang ada disamping kantor kepala desa memang dapat digunakan sebagaimana mestinya. Perkumpulan masyarakat baik bapak-bapak ataupun ibu-ibu begitu juga dengan remaja atau Naposo Nauli Bulung sering dilaksanakan didalam balai desa.
Pantauan yang terahir adalah lokasi tempat pemakaman umum yang ada didesa ini hanya terfokus pada satu tempat saja yang tidak begitu jauh dari desa.

3.    Kondisi Sosial Kemasyarakatan dan Sosial Keagamaan
Kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah utama bagi masyarakat desa Ganal. Bukan berarti masyarakat terlepas dari berbagai macam perbedaan. Akan tetapi merka dapat menghadapi perbedaan dengan berfikir positif. Sehingga perbedaan dalam masyarakat bukan menjadikan perpecahan bahkan menjadikan motivasi untuk bangkit bersama. Semua itu dipicu oleh kuatnya persatuan adat istiadat yang ada didesa Ganal. Mereka sangat menghargai yang lebih tua darinya dan menyayangi yang lebih muda darinya. Sehingga timbullah rasa ingin saling menasehati dan mengingatkan.
Naposo Nauli Bulung desa Ganal terkenal dengan kekompakannya dimana saja. Persatuan mereka sangatlah kuat walaupun secara administrasi boleh dikatakan masihlah lemah. Disetiap ada kegiatan kemasyarakatan mereka selalu aktif. Seperti halnya gagasan yang kami utarakan sebelum bulan suci Ramadhan agar bergotong royong membersihkan kuburan dapat tanggapan yang positif dari NNB desa Ganal.
Sedangkan keadaan sosial keagamaan didesa ini hanya ada satu pemhaman yang terlihat dengan jelas. Walaupun ada pemahaman yang lain itu merupakan bagian minoritas dan tidak berpengaruh bagi sosial keagamaan. Karena panatisme beragama dini tidaklah begitu kental. Pola pikir keagamaan masyarakat sudah berkembang dengan memahami perbedaan namun tetap sama-sama mayarakat desa Ganal.

C.      Identifikasi Masalah
1.    Sosial Kemasyarakatan dan Pemerintahan
·      Kurangnya koordinasi terhadap kinerja pemerintahan desa menuju kemajuan pembangunan.
·      Kurangnya fasilitas pemerintahan desa yang dapat mendukung kegiatan masyarakat.
·      Kurangnya rasa kesadaran melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.

2.    Sosial Keagamaan dan Pendidikan
·      Pemahaman keagaamaan di desa Paringgonan  cukup kuat akan tetapi  pengamalan keagaamaannya masih kurang karena masih banyaknya  masyarakat kaum lelaki terutama naposo bulung yang bermain judi.
·      Kesibukan masyarakat mencari nafkah sehingga waktu untuk beribadah dan belajar agama sangat minim.
·      Kurangnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk shalat berjamaah lima waktu khsususnya bagi kaum bapak.
·      Tidak adanya adzan pada saat shalat zhuhur dan ashar.
·      Kurangnya motivasi anak dalam hal belajar yang disebabkan banyaknya waktu mereka bermain dan membantu orang tua.


BAB II
RANCANGAN STRATEGI DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
A.      Strategi Pemecahan Masalah
Dalam usaha untuk memberi pemecahan terhadap permasalahan-permasalah yang timbul di dalam masyarakat, seperti yang telah kami sebutkan terdahulu maka kami sebagai peserta KKL yang telah ditempatkan di Desa Ganal yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
1.    Memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat melalui konsultasi serta siraman rohani tentang bagaimana akhlak seseorang muslim yang seharusnya betapa pentingnya kebersamaan, pentingnya pendidikan.
2.    Memberikan masukan-masukan kepada aparat desa baik berupa gagasan yang bersifat membangun serta membantu pemerintahan desa dalam melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan kemasyarakatan.
3.    Berpartisipasi aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan di dalam masyarakat, seperti kegiatan wirid yasin, musyawarah, pertandingan olahraga, pembentuka  kepengurusan Naposo Nauli Bulung,  ikut berpartisivasi dalam merayakan HUT RIdan lain-lain.
4.    Membina pengajian untuk melatih anak-anak membaca Iqra’/Al-Qur’an serta selalu memotivasi para remaja untuk gemar membaca Al-Qur’an di rumah masing-masing, serta ikut mengarahkan masyarakat untuk selalu shalat berjamaah di masjid.
5.    Ikut berpartisipasi aktif dalam bidang pendidikan dengan memberi bantuan tenaga di dalam mendidik siswa/siswi SD yang berada di sekitar desa tersebut, serta memberi usulan-usulan yang bersifat motivasi bagi tenaga pengajar guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.



B.       Kegiatan - kegiatan Yang Direncanakan
1.         Bidang Agama
a.    Menyampaikan Khutbah (bagi peserta laki-laki).
b.    Mengembangkan kelompok pengajian atau majelis ta’lim.
c.    Memimpin kegiatan wirid yasin (tahtim/tahlil).
d.   Memberikan penyuluhan / bimbingan keagamaan kepada masyarakat.

2.                  Bidang Pendidikan
a.    Mengajar di Sekolah Dasar.
b.    Membina kemampuan anak-anak membaca Al-Qur’an (Tajwid) di Taman Pendidikan al-Quran.
c.    Melatih anak – anak dalam kegiatan perlombaan Anak Soleh.

3.             Bidang Lingkungan Hidup Dan Kesehatan
a.    Menggerakkan kegiatan gotong-royong memperbaiki dan membersihkan lingkungan dan sarana umum (Kebersihan  jalan umum, pekuburan umum, kebersihan dan perbaikan mesjid, kebersihan saluran air dan pamandian umum).
b.    Membuat Apotik Hidup.

4.                  Bidang Kesejahteraan Masyarakat
a.     Membina keterampilan berwira usaha masyarakat (membuat kue)
b.    Membantu masyarakat berwira usaha dalam bidang pertanian.

5.                  Bidang Pembinaan Generasi Muda
a.     Membina / menggerakkan latihan olahraga
b.    Mengadakan Pesantren Kilat Ramadhan.
c.     Memberikan arahan / bimbingan kepada generasi muda tentang menajemen kepemimpinan organisasi.

6.                  Bidang Kesenian
a.     Mengikuti grup-grup qasidah dan nasyid.
b.    Membina anak–anak menggunakan jilbab secara baik, benar, dan modren.
c.     Membina/melatih anak-anak irama lagu baca Al-Qur’an.

7.                  Bidang Pemerintahan Desa
a.     Pembinaan tata usaha desa / pengarsipan surat.
b.    Menyusun laporan Surat Pemberitahuan Pajak Perhutang Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2013.


BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A.     Kegiatan yang Dilaksanakan

1.                  Bidang Agama
a.     Mengikuti Majelis Ta’lim atau kelompok pengajian kaum Bapak dan kaum Remaja (NNB).
b.    Menyampaikan Khutbah (bagi peserta laki-laki).
c.     Memimpin kegiatan wirid yasin (tahtim/tahlil).
d.    Memberikan penyuluhan / bimbingan keagamaan kepada masyarakat.
e.     Menyampaikan ceramah pada kegiatan pengajian anak-anak.

2.                  Bidang Pendidikan
a.     Mengajar pada Sekolah Dasar.
b.     Membina kemampuan anak-anak membaca Al-Qur’an (Tajwid) di Taman Pendidikan al-Quran.
c.     Membina kemampuan anak-anak tentang bacaan shalat, thaharah, menghapal ayat-ayat pendek dan do’a.

3.                  Bidang Lingkungan Hidup Dan Kesehatan
a.     Menggerakkan kegiatan gotong-royong memperbaiki dan membersihkan lingkungan dan sarana umum (Kebersihan  jalan umum, pekuburan umum, kebersihan dan perbaikan mesjid, kebersihan saluran air dan pamandian umum).
b.    Membuat Apotik Hidup.

4.                  Bidang Kesejahteraan Masyarakat
Membantu masyarakat berwirausaha dalam bidang pertanian dan peternakan.


5.                  Bidang Pembinaan Generasi Muda
a.     Memberikan arahan/bimbingan kepada generasi muda tentang manajemen kepemimpinan organisasi.
b.    Menggerakkan latihan olahraga, seperti sepak bola.
c.     Membina keterampilan generasi muda (NNB) dalam membuat acara.

6.                  Bidang Kesenian
a.     Membina anak-anak dalam bidang seni qasidah.
b.     Membina anak-anak menggunakan jilbab secara baik, benar, dan modren.
c.     Membina anak-anak irama lagu baca Al-Qur’an.

7.                  Bidang Pemerintahan Desa
a.     Pembinaan tata usaha desa / pengarsipan surat.
b.     Menyusun laporan Surat Pemberitahuan Pajak Perhutang Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2013.

B.       Hasil Yang Dicapai

·      Membiasakan dan mengarahkan anak-anak untuk ikut memakmurkan masjid, mengikuti shalat jamaah, dan pengajian.
·      Keadaan masjid yang sebelumnya kurang terawat sekarang setalah kedatangan KKL secara perlahan-lahan masyarakat memiliki kesadaran untuk membersihkan mesjid.
·      Bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentinya gotong-royong untuk mewujudkan desa  yang bersih dan masyarakat yang sehat.
·      Bertambahnya kesadaran dan minat anak-anak dalam mengikuti pengajian Al-Qur’an dan mengikuti ceramah.



C.      Faktor Penghambat dan Pendukung
1.    Faktor Penghambat
Selama berada di desa/lokasi KKL ada banyak hal yang menjadi penghambat kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta KKL tersebut, yaitu:
a.    Bidang Agama
·      Kurangnya waktu kaum Bapak untuk melaksanakan adzan Jhuhur dan Ashar.
·      Peralatan keagamaan yang  kurang memadai.
b.    Bidang Pendidikan
·      Keadaan guru yang kurang semangat dalam mengajar anak didiknya.
·      Ekonomi orang tua yang lemah.
·      Kurangnya waktu belajar bagi anak – anak.
c.    Bidang Lingkungan Hidup Dan Kesehatan
·      Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan hidup dan sarana umum.
·      Kesibukan dalam mencari nafkah sehingga kurang memperhatikan kebersihan lingkungannya.
d.   Bidang Kesejahteraan Masyarakat
·      Minimnya sumbangsih masyarakat terhadap keperluan desa.
e.    Bidang Pembinaan Generasi Muda
·      Kurangnya sarana dan prasarana olahraga.
·      Tidak ada yang menggerakkan  untuk latihan olahraga.
f.     Bidang Kesenian
·      Kurangnya alat nasyid atau alat kesenian lainnya.
g.    Bidang Pemerintahan Desa
·      Kurangnya keprihatinan terhadap bangunan mesjid.

2.    Faktor Pendukung
a.    Adanya kebersamaan diantara peserta KKL serta motivasi dan partisifasi aktif dari masayarakat di dalam mendukung program kegiatan yang akan dilaksanakan.
b.    Sikap masyarakat yang antusias untuk menerima dan membentuk kegiatan yang dahulunya belum pernah ada.
c.    Kelapangan hati atau kesabaran yang penuh bagi mahasiswa KKL dan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan meskipun terdakang terkendala dangan adanya faktor-faktor penghambat seperti yang kami sebutkan terlebih dahulu.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

A.      Kesimpulan

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini merupakan bentuk kegitan pengabdian kepada masyarkat yang termasuk kedalam salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dan termasuk kurikulum yang harus dilaksanakan, demikian juga pihak STAIN Padangsidimpuan yang pelaksanaanya dalam sekali setahun pada angkatan ke- angkatan ke- XXXVIII tahun 2013 berlangsung tanggal 27 Juni sampai 31 Agustus 2013 dengan waktu lebih kurang 2 bulan, yang terbagi dalam 15 lokasi atau desa di Kecamatan Huristak.
Dalam pelaksanaan KKL (Kuliah Kerja  Lapangan) di desa Ganal kami menghadapi berbagai tantangan, hambatan dan berbagai problematika, namun atas bimbingan, arahan dan dukungan dari Bapak dosen, Supervisor, Bapak Ibu Dosen serta Panitia pelaksanan KKL dan juga masyarakat desa Paringgonan adanya kerja sama yang baik antara peserta KKL.

B.       Saran-saran
Dengan terlaksananya kegiatan KKL kurang lebih 2 bulan di desa Ganal  kecamatan Huristak. Tersusunnya laporan kegiatan KKL ini penulis menyarankan atau mengharapkan agar isi laporan ini dapat menjadi masukan bagi para pembaca dan khususnya bagi para pihak STAIN Padangsimpuan. Diharapkan agar permasalahan yang ada di Desa Ganal dapat ditindak lanjuti oleh pihak yang berkepentingan seperti memberikan solusi yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar